Wednesday 17 February 2010

Lupa Bayar

Waktu menunjukan sekitar jam satu siang.
Seperti biasa angkot oranyeu menunggu di pertigaan pasar Cijerah.
Seperti biasa pula si oranyeu nongkrong menunggu terisi penuh. 7-4....7-4... begitu para calo biasa berteriak.
Satu persatu si oranyeu terisi penuh oleh pasukan putih abu...7-4 pun terisi.
Ada yg gendut ada yg imut ada yg pendiam ada yg pecicilan ada yg serius ada yg oces.
Heureuy balakecrakan ...silih nyela..ada jg yg curhat di pojokan. Membicarakan pelajaran yg barusan, membicarakan gebetan dan membicarakan hal lainnya.
Seuseurian..cicirihilan..P sopir pun berkata: "Duh..melihat anak anak tertawa ngakak sepertinya belum tau kesulitan hidup" begitu katanya.

Tak sepeti hari biasanya, hr itu tanpa kenek sehingga kami langsung membayar ongkos pd pa' sopir.
Satu persatu pasukan putih abu turun, Bunderan turun...dadah2...sampai jumpa besok...Holis turun..dadah2 juga..begitulah kebiasaan kami setiap ada yg turun selalu riuh dadah2 dan saling nyela (mencela)..selanjutnya Suryani turun...Jamika turun... Sastra turun ...

Tiba di depan Gg Pa' Oyon "kiri pa!"
P Sopirpun merapatkan mobilnya ke kiri jalan.
Temankupun turun dadahh..dadahhhhh...sampe jumpa besok...lalu dia menyebrang jalan.
"Neng..neng...ongkosnya neng.."teriak Pa Sopir....
Karena pasukan putih abu begitu riuhnya sampe2 ucapan P sopir ta' di dengar.
Kami heran kenapa p sopir ta' mau melajukan angkotnya..lalu dia berkata "eehhh...gimana sih blom bayar ongkosnya ko' udah dadah2..."kamipun baru sadar ternyata temanku belum membayar ongkosnya.....
Dgn sigap kami membuka jendela angkot dan berteriak "Sukma..Sukma...ongkosnya.." kami mengulanginya berulang2 tp karena jalanan terlalu crowded dan bising oleh suara knalpot kendaraan lainnya.
Si imut Sukmapun berlalu sambil melambaikan tangannya sambil kiss bye..dengan WATADOSnya (wajah anpa dosa red) rupanya tuh anak menang benar-benar ga' sadar kalo dia tuh blom bayar ongkosnya. Iapun berlalu memasuki gg Pa Oyon dengan geboynya...beuhhhhhh..

P Sopir berkata: "Jadi... siapa nih yang mau tanggung jawab bayarin?"... sejenak kami saling pandang... Dengan terpaksa kami merogoh saku masing2 sebagai rasa solidaritas..hehehe..
"Sukma...dimanakah dikau sekarang?...."

Sukma....Sukma...



No comments:

Post a Comment