Wednesday 17 February 2010

A.S.I


Bagi ibu manapun terasa berat bila meninggalkan buah hatinya untuk bekerja.
Begitu pula yang dialami oleh seorang ibu muda sebut saja Susi (nama kami samarkan untuk menutupi rasa malunya....:))
Hari itu adalah hari pertama bagi Susi untuk kembali bekerja setelah cuti selama tiga bulan.

Bila dirumah dia bisa memberikan kapan saja ASInya pada si mungil, tidak pada hari itu.
Tapi atas saran dokter untuk memberikan ASI eksklusif kepada si kecil maka ibu tersebut membawa pompa asi. Adalah sebuah alat yang befungsi untuk menyedot ASI.

Pada saat makan siang tiba, dirasanya mulai ada yang membengkak suatu pertanda bahwa ada yang harus dipompa pada saat itu maka dengan sigapnya ibu tersebut masuk ke toilet room berbekal pompa dan mug putih bergambar bunga.

Tugas terselesaikan. Mug tersebut disimpannya di dalam kulkas dengan maksud bila saat pulang tiba dia bisa memberi ASI Eksklusif tsb pada si mungil. Setelah ia meninggalkan pantry, berganti teman-teman yang lainnya untuk menyantap makan siang, diantaranya ada seorang teman bernama Ajat.

Setelah sepuluh menit berselang, Susi kembali ke pantry untuk mengambil sesuatu yang tertinggal. Alangkah terkejutnya ia melihat mug bunga-bunganya ada di meja makan. Dengan kagetnya ia bertanya
Susi: "Napa nie mug ada di luar"?
Ajat: "iya si..tadi aku kehausan..kebetulan nemu susu ..ntar lah aku ganti beli di kios depan kan?"
Tanpa memberikan waktu untuk menjelaskannya ia tetap makan dengan lahapnya.
Memang mereka berdua sahabat kental sekental madu hingga untuk marahpun Susi tak mampu.
"Udah dong jangan marah ntar qw ganti..sekalian beli rokok tapi ngabisin dulu makan..katanya tanpa beban".

"Ajaaattt.....tau ga sih..itu teh Susu Asiku..buat anakku...!!!!!"katanya geram.
Seketika si Ajat terperangah dan menghentikan makannya seketika..
"Alah siah...kumaha atuh..." katanya terkaget-kaget...
"berarti?...."katanya
"berarti apa?" kataku
"berarti aku sama anakmu saudara sepersusuan"
Huaahahaha....pengen marah malah jadi ketawa.
Akhirnya teman-teman seruangan itupun ikut tertawa...
Ajat..ajat...

No comments:

Post a Comment